Desa Wae Rebo Manggarai, Keindahan Alam dan Budaya yang Lestari di Flores

Desa Wae Rebo Manggarai, Keindahan Alam dan Budaya yang Lestari di Flores

Desa Wae Rebo di Manggarai, Flores, menawarkan keunikan rumah adat Mbaru Niang, keindahan alam, serta berbagai aktivitas budaya dan wisata edukatif yang kaya akan tradisi.

Desa Wae Rebo, sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, adalah salah satu destinasi wisata budaya yang menawarkan pemandangan luar biasa, sekaligus menyuguhkan keunikan tradisi yang kental.

Terkenal dengan rumah adat Mbaru Niang yang berbentuk kerucut, desa ini bukan hanya menyuguhkan keindahan alam yang memikat tetapi juga memberi kesempatan bagi para wisatawan untuk belajar langsung tentang kehidupan masyarakat setempat, yang masih memegang teguh tradisi turun-temurun.

Keberadaan Desa Adat Wae Rebo yang berada di ketinggian dan dikelilingi oleh gugusan bukit menjadikan tempat ini sangat ideal bagi mereka yang ingin menikmati alam dan budaya Indonesia yang autentik.

Sejarah dan Budaya Desa Wae Rebo

Desa Wae Rebo memiliki sejarah yang menarik terkait dengan asal-usul pendirinya. Desa ini didirikan oleh seorang pria bernama Empu Maro yang berasal dari Pulau Sumatera.

Setelah berkelana hingga ke Labuan Bajo, Empu Maro memilih untuk menetap di desa ini dan mendirikan pemukiman yang akhirnya dikenal dengan nama Wae Rebo.

Dalam perjalanan sejarahnya, penduduk Desa Wae Rebo memiliki garis keturunan Suku Minangkabau, yang menunjukkan hubungan kultural yang kuat antara Flores dan Sumatera.

Kehidupan masyarakat Wae Rebo sangat terikat dengan adat istiadat dan tradisi yang masih dipertahankan hingga saat ini.

Salah satu tradisi yang masih dijaga dengan baik adalah upacara Penti, yang dilaksanakan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen dan kehidupan yang diberikan oleh alam.

Selain upacara Penti, Anda juga bisa berinteraksi dengan masyarakat untuk belajar lebih banyak tentang budaya mereka, mulai dari cara bertani kopi hingga menenun kain tenun khas Wae Rebo.

Baca Juga:  Raja Ampat, Surga Petualangan Dunia di Ujung Papua

Daya Tarik dan Aktivitas di Desa Wae Rebo

1. Menikmati Alam dengan Hiking

Bagi Anda yang menyukai petualangan dan hiking, Desa Wae Rebo adalah tempat yang tepat untuk dijelajahi. Perjalanan menuju desa ini membutuhkan usaha ekstra, karena Anda harus melalui pendakian sekitar 3 kilometer atau sekitar 2 hingga 3 jam perjalanan.

Namun, sepanjang perjalanan, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan flora dan fauna endemik khas Flores yang begitu memukau. Pemandangan pegunungan, lembah, dan hutan tropis yang hijau menjadikan perjalanan ini tak terlupakan.

2. Pesona Rumah Adat Mbaru Niang

Sesampainya di Desa Wae Rebo, perjalanan yang melelahkan akan terbayar lunas dengan keindahan yang menanti. Salah satu daya tarik utama desa ini adalah rumah adat Mbaru Niang yang memiliki bentuk unik menyerupai kerucut.

Terdapat tujuh rumah adat Mbaru Niang yang berdiri di tengah desa, dikelilingi oleh gugusan bukit yang hijau dan mempesona.

Keunikan arsitektur rumah adat ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi wisatawan, yang bisa belajar tentang cara pembangunan rumah adat tersebut serta makna filosofis di baliknya.

3. Menginap di Rumah Adat Wae Rebo

Salah satu cara terbaik untuk merasakan kehidupan di Desa Wae Rebo adalah dengan menginap di salah satu rumah adat Mbaru Niang.

Menginap di rumah adat ini memberi kesempatan untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Wae Rebo, mulai dari mengolah kopi, menenun kain tradisional, hingga mengikuti kegiatan adat.

Anda bisa merasakan pengalaman “live-in” yang memungkinkan Anda berinteraksi langsung dengan penduduk desa, memahami rutinitas mereka, serta menyaksikan upacara adat yang berlangsung di desa.

4. Menyaksikan Upacara Adat Penti

Upacara Penti adalah salah satu acara yang paling dinantikan di Wae Rebo. Upacara ini dilaksanakan sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah dan kehidupan yang diberikan oleh alam.

Baca Juga:  10 Tempat Wisata Palangkaraya yang Wajib Dikunjungi

Selama upacara, terdapat tarian adat, pemotongan hewan kurban, dan berbagai ritual lainnya yang sangat sakral bagi masyarakat Wae Rebo.

Upacara Penti biasanya diadakan pada bulan Juli hingga September, dan menjadi salah satu daya tarik wisata yang tidak boleh dilewatkan, terutama jika Anda berkunjung pada waktu yang tepat.

5. Hunting Foto Keren di Wae Rebo

Wae Rebo adalah surga bagi para fotografer. Setiap sudut desa ini memiliki potensi foto yang luar biasa. Anda bisa mengambil foto di puncak bukit dengan latar belakang rumah adat Mbaru Niang yang ikonik, atau mengambil gambar eksotis anak-anak kecil dari Wae Rebo yang ceria.

Pagi hari di Desa Wae Rebo juga merupakan waktu yang sangat tepat untuk berfoto, karena cahaya matahari yang masuk melalui celah atap rumah adat menciptakan efek pencahayaan yang mempesona.

6. Wae Rebo Menjadi Warisan Budaya UNESCO

Pada Agustus 2012, Wae Rebo dinobatkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Keindahan alam dan kekayaan budaya yang ada di desa ini membuatnya berhasil mendapatkan pengakuan internasional.

Desa ini menjadi bagian dari situs konservasi budaya UNESCO yang menjaga kelestarian tradisi, arsitektur, dan keunikan budaya lokal.

Pengakuan ini semakin memperkuat posisi Wae Rebo sebagai destinasi wisata yang penting dan harus dikunjungi oleh para pencinta budaya dan alam.

7. Belajar Membuat Kerajinan Lokal

Salah satu kegiatan yang menarik saat berkunjung ke Desa Wae Rebo adalah melihat dan belajar membuat kerajinan lokal. Masyarakat Wae Rebo terkenal dengan keterampilan mereka dalam membuat anyaman, kain tenun, dan kopi.

Anda dapat menyaksikan secara langsung proses pembuatan kain tenun tradisional dengan motif songke, congkar, dan rebong yang kaya warna.

Selain itu, Anda juga bisa melihat proses pembuatan kopi Flores, dari memetik buah kopi di kebun hingga mengolahnya menjadi bubuk kopi yang siap diseduh. Anda bisa membeli kerajinan tangan ini sebagai cendera mata khas Wae Rebo untuk dibawa pulang.

Baca Juga:  10 Tempat Wisata di Bali yang Menawarkan Keindahan Alam & Budaya Unik

Lokasi dan Akses ke Desa Wae Rebo

Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan merupakan salah satu desa yang paling terisolasi di Flores.

Untuk menuju desa ini, wisatawan harus melalui perjalanan panjang dari Labuan Bajo, sekitar 4 hingga 5 jam menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, dan kemudian melanjutkan dengan trekking selama 2 hingga 3 jam.

Desa ini berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, di antara perbukitan hijau yang menambah keindahan pemandangan.

Meskipun perjalanan menuju Wae Rebo cukup menantang, keindahan alam dan budaya yang ada di desa ini menjadikannya layak untuk dijelajahi.

Fasilitas di Desa Wae Rebo

Meskipun berada di lokasi yang cukup terpencil, Desa Wae Rebo telah dilengkapi dengan fasilitas dasar yang cukup memadai untuk menunjang kebutuhan wisatawan. Beberapa fasilitas dasar seperti listrik, toilet, dan air bersih sudah tersedia di desa ini.

Namun, sinyal komunikasi dan jaringan internet masih sangat terbatas di area ini, yang justru bisa menjadi kesempatan untuk benar-benar menikmati kualitas waktu bersama keluarga atau pasangan tanpa gangguan teknologi.

Desa Wae Rebo di Manggarai, Flores, adalah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

Dengan keindahan alam yang memukau, rumah adat Mbaru Niang yang unik, serta kekayaan budaya yang masih dilestarikan, Desa Wisata Penglipuran menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin merasakan kehidupan adat yang autentik di Indonesia.

Jika Anda mencari petualangan yang memadukan alam, budaya, dan sejarah, Wae Rebo adalah destinasi yang wajib dikunjungi.